HARI INI KARYAWAN PUSKESMAS BENTENG BERKABUNG


Inna lillaahi wa inna inaihi rooji'un....
Hari ini karyawan Puskesmas Benteng kehilangan seorang rekan, Pak Cecep meninggal dunia sekitar pukul 03.00 WIB dini hari tadi. Beliau seorang perawat yang sekaligus bertugas sebagai vaksinator (petugas imunisasi), merupakan salah satu karyawan "senior" di Puskesmas Benteng karena bertugas paling lama lebih dari 20 tahun di Puskesmas Benteng.

Berita meninggalnya Pak Cecep ini sungguh mengagetkan semua orang karena tidak ada riwayat sakit sebelumnya, apalagi sehari sebelum meninggal beliau masih bertugas seperti biasanya, imunisasi di posyandu, bersenda gurau dengan kader dan rekan-rekan karyawan Puskesmas Benteng lainnya.


Pak Cecep meninggalkan seorang isteri (Ibu Rina), serta 2 orang putri dan seorang calon bayi berumur 2 bulan yang saat ini masih ada dalam kandungan isterinya

Sungguh kepergian Pak Cecep meninggalkan kenangan yang mendalam, beliau sosok yang tenang, "agak vokal", tapi selalu siap apabila diberikan tugas apapun.
Salah satu kenangan yang tak mungkin terlupakan beliau adalah penggagas motto Puskesmas Benteng "IKHLAS" (Inovatif, Kreatif, Harmonis, Luwes, Amanah, dan Senyum).

Selamat jalam Pak Cecep, doa kami senantiasa menyertaimu, semoga Allah SWT mengampuni segala dosa-dosamu, menerima segala amal ibadahmu dan engkau mendapatkan tempat yang mulia di sisiNya, amiiin yaa rabbal 'aalamiin....by irma

DOKCIL DAN KKR SMP PUSKESMAS BENTENG MENANG LAGI!


Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya Dinas Kesehatan Kota Sukabumi secara rutin mengadakan Lomba Dokter kecil (Dokcil) Individu dan Kader kesehatan Remaja (KKR) tingkat SMP dan SMA Se-Kota Sukabumi. Untuk tahun ini dilaksanakan sejak tanggal 21-25 Mei 2010 bertempat di Gedung Juang dan Gedung Pusat Kajian Islam (Islamic Center) Kota Sukabumi.
Lomba yang mengambil tema "Inovasi dalam mengembangkan kreativitas anak salah satu kunci pengembangan UKS di Kota Sukabumi" ini dibuka oleh Walikota Sukabumi H Mokh. Muslikh Abdussyukur S.H, M.Si dan ditutup oleh Asisten Daerah II H Deden Solehudin S.Ag, MM.
Peserta lomba merupakan perwakilan dari tiap kecamatan, terdiri dari 14 orang dokcil, 14 orang KKR SMP dan 14 orang KKR SMA (masing-masing kategori 2 orang per kecamatan).
Sebelumnya peserta lomba sudah diseleksi di tingkat kecamatan yang dilaksanakan oleh tim pembina UKS masing-masing kecamatan se-Kota Sukabumi.
Teknis lomba tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya terdiri dari test tulis dan mengarang (hari 1), kemudian diambil 6 besar yang akan mengikuti test praktek dan penyuluhan di hari kedua.
Pada Lomba Dokcil dan KKR tingkat kota tersebut 2 orang dokcil dan 1 orang KKR SMP dari Puskesmas Benteng yang terpilih mewakili Kecamatan Warudoyong berhasil menjadi juara 1 (atas nama Gita Septiani/SDN CBM Dayeuhluhur) dan juara harapan 1 (Annisa Ayu Ningtyas/SDN Babakan Sirna 1) untuk dokcil serta juara 1 KKR SMP (atas nama Vina/SMPN 10 Sukabumi), mengulang kesuksesan tahun sebelumnya pada lomba dokcil dan KKR tingkat kota tahun 2009 dokcil dari Puskesmas Benteng mendapatkan juara 2 dan 3(atas nama M Anfal/SDN CBM Dayeuhluhur dan Sylvia/SDN Cipanengah), sedang KKR SMP juara 1, yang kemudian juga menjadi juara 1 lomba KKR tingkat Propinsi Jawa Barat (atas nama Monik Suandari/SMPN 10 Sukabumi)
Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya pembinaan yang telah dilakukan oleh tim Puskesmas Benteng serta kerja sama yang baik dengan pihak sekolah sehingga pembinaan yang dilakukan efektif dan motivasi siswa bisa terus ditingkatkan.
Semoga keberhasilan ini berlanjut di tahun-tahun mendatang, dan tujuan utama lomba sebagai salah satu upaya pembinaan program UKS membawa dampak yang lebih luas yaitu meningkatnya kemampuan dan kemauan hidup sehat pada anak sekolah di seluruh wilayah Kota Sukabumi dapat tercapai, amiin..>>by irma

VAKSIN HIV : HARAPAN ATAU KHAYALAN ?


PENDAHULUAN
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) suatu kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh menurunnya imunitas tubuh dan dapat berujung pada kematian.
Manifestasi klinis utama AIDS adalah immunodefisiensi didapat (acquired Immunodeficiency) disertai penyakit opportunistic seperti scabies generalisata, kandidiasis oral berat, herpes simpleks rekurens dan penyakit infeksi berat lain yang pada orang immunokompeten hanya menimbulkan manifestasi klinis ringan, keganasan (Sarkoma Kaposi, Non Hodgkin Lymphoma), Wasting Syndrome, dan progressive encephalopathy.
Usaha preventif yang sudah dilakukan selama ini meliputi penyuluhan tentang perilaku seksual dan penggunaan obat-obat terlarang, promosi penggunaan kondom, penanganan penyakit menular seksual, promosi sirkumsisi pada pria. Namun demikian infeksi HIV terus menyebar ke seluruh dunia mencapai 33 juta penderita (30-36 juta), dan pada tahun 2007 2 juta orang meninggal karena infeksi HIV.
Upaya preventif lainnya adalah dengan mengembangkan vaksin, karena dengan vaksinasi sudah terbukti dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas penyakit-penyakit infeksi lain seperti campak, difteri, pertusis, tetanus, dll.

CARA KERJA VAKSIN HIV
1. Vaksin HIV yang menginduksi imunitas humoral
Hipotesis yang mendasari adalah antibodi yang dibentuk terhadap struktur protein permukaan akan mengikat, menetralisir dan membersihkan partikel HIV sebelum infeksi terjadi.
Hasil ujicoba tahun 1999 ternyata efikasi vaksin tidak bermakna (6%) artinya vaksin tidak dapat mengurangi resiko infeksi pada resipien.
2. Vaksin HIV yang menginduksi imunitas seluler
Berdasarkan uji coba dengan menggunakan adenovirus 5 sebagai vector, hasilnya menunjukkan laju infeksi HIV pada kelompok resipien vaksin dan placebo ternyata sama tinggi (3%), artinya vaksin tidak menurunkan laju infeksi HIV.
3. Vaksin HIV yang menginduksi imunitas humoral dan seluler
Salah satu contoh vaksin yang menginduksi imunitas seluler dan imunitas humoral adalah vaksin ALVAC yang dikombinasikan dengan AIDSVAX. Dari hasil penelitian didapatkan tidak terjadi peningkatan respon antibody spesifik secara bermakna, dan respon limposit T sitotoksik juga tidak mencapai target yang menunjukkan adanya korelasi imunitas, yaitu di bawah 30%.

TANTANGAN DALAM PEMBUATAN VAKSIN HIV
Penyebab begitu sulitnya ditemukan vaksin HIV adalah karena virus HIV merupakan virus yang memiliki banyak factor penyulit antara lain : banyaknya strain yang berbeda, infeksi dari sel system imun, penghindaran dari system imun dengan menutupi epitop untuk netralisasi, menurunkan ekspresi MHC (Major Histocompatibility Complex) sehingga sel T sulit mengenali sel yang terinfeksi, mutasi virus, mekanisme counter immunoregulatori dan latensi.
Mengingat pintarnya HIV dan sulitnya tubuh kita dalam mengeradikasi virus ini, vaksin harus diusahakan dapat mengenal variasi virus yang sangat luas dan bekerja cepat sebelum virus tersebut menjadi reservoir laten di sel pejamu. Jika ini gagal perlu difikirkan cara meningkatkan respon imun natural yang dapat mencegah destruksi semua sel CD4 dan secara imunologis menekan jumlah virus pada orang yang terinfeksi. Tantangan ini semakin sulit karena pengertian kita tentang respon imun yang mengontrol replikasi HIV sangat kurang.
Jadi apakah kita harus tetap mengusahakan vaksin HIV? Sampai kapan kita berharap?
Yang harus dilakukan adalah terus menjalankan program preventif yang sudah ada, meskipun tidak sempurna mencegah infeksi tetapi sudah dapat dilakukan mulai sekarang. Jangan terus menerus berharap pada vaksin yang sampai sekarang masih merupakan khayalan…by irma
(Sumber: CDK Vol. 36 no. 4/Juli-Agustus 2009)

Andai Rasul Bertamu ke Rumah Kita ……

(Sebuah renungan pada Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabi'ul Awwal 1431 H / 26 Feb.2010


Bayangkan apabila Rasulullah SAW dengan seizin Allah tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita….
Beliau datang dengan tersenyum dan muka bersih di muka pintu rumah kita, apa yang akan kita lakukan?

Mestinya kita akan sangat berbahagia, memeluk beliau erat-erat dan lantas mempersilakan beliau masuk ke ruang tamu kita.
Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat agar Rasulullah SAW sudi menginap beberapa hari di rumah kita.

Beliau tentu tersenyum…..
Tapi barangkali kita meminta pula Rasulullah menunggu sebentar di depan pintu karena kita teringat VCD rated 18xxx yag ada di ruang tengah dan kita tergesa-gesa memindahkan dahulu VCD tersebut ke dalam.

Beliau tentu tetap tersenyum…..
Atau barangkali kita teringat akan lukisan wanita setengah telanjang yang kita pasang di ruang tamu kita, sehingga kita terpaksa juga memindahkannya ke belakang dengan tergesa-gesa
Barangkali kita akan memindahkan kaligrafi bertuliskan Allah dan Muhammmad yang ada di ruang samping dan kita akan meletakkannnya di ruang tamu.

Beliau tentu tersenyum…….
Bagaimana bila kemudian Rasulullah SAW bersedia menginap di rumah kita?
Barangkali kita teringat bahwa anak kita lebih hafal lagu-lagu barat daripada menghafal shalawat Rasul.
Barangkali kita menjadi malu bahwa anak-anak kita tidak mengetahui sedikitpun sejarah Rasulullah SAW karena kita lupa dan lalai mengajari anak-anak kita.

Beliau tentu tersenyum………
Barangkali kita menjadi malu bahwa anak kita tidak mengetahui satupun keluarga Rasulullah dan sahabatnya tetapi hafal di luar kepala anggota Power Ranger dan Kura-kura Ninja.
Barangkali kita terpaksa menukar satu kamar mandi menjadi ruang shalat.
Barangkali kita teringat bahwa perempuan di rumah kita tidak memiliki koleksi pakaian yang sesuai untuk berhadapan dengan Rasulullah SAW.

Beliau tentu tersenyum…..
Belum lagi koleksi buku-buku kita dan anak-anak kita, koleksi kaset-kaset kita dan anak-anak kita, koleksi kaset karaoke kita dan anak-anak kita…
Ke manakah kita harus menyingkirkan semua koleksi tersebut demi menghormati jungjunan kita?
Barangkali kita menjadi malu diketahui jungjunan kita tidak pernah ke mesjid meskipun adzan berkumandang.

Beliau tentu tersenyum….
Barangkali kita menjadi malu karena pada saat maghrib keluarga kita malah sibuk di depan TV.
Barangkali kita menjadi malu karena kita menghabiskan hampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi.
Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita tidak pernah menjalankan shalat sunat.
Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita sangat jarang membaca Al Quran
Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengenal tetangga-tetangga kita.

Betapa senyum beliau masih di situ……….
Bayangkan apabila Rasulullah tiba-tiba muncul di depan rumah kita…..
Apa yang akan kita lakukan?
Masihkah kita memeluk jungjunan kita dan mempersilakan beliau masuk dan menginap di rumah kita?
Ataukah akhirnya dengan berat hati kita akan menolak beliau berkunjung ke rumah kita karena hal itu akan membuat kita kalut dan malu….
Maafkan kami ya Rasulullah, masihkah beliau tersenyum?
Senyum pilu, senyum sedih, dan senyum getir, oh betapa memalukannya kehidupan kita saat ini di mata Rasulullah.
Wallahua’alam. >>by Irma
(Cuplikan dari MUHASABAH, Fajar Abdilah M, 2006)

Kunjungan Study Banding Kabupaten Kutai Kartanegara


Hari ini salah satu sekolah binaan Puskesmas Benteng yaitu SMPN 10 Sukabumi mendapat kunjungan dari rombongan study banding Kabupaten Kutai Kartanegara.
Rombongan yang berjumlah kurang lebih 40 orang tersebut terdiri dari Staf Dinkes dan Para kepala puskesmas dari Kabupaten Kutai Kartanegara. Pada mulanya mereka diterima oleh Sekda Kota Sukabumi di ruang Op Room Pemda, turut hadir pada acara penerimaan Kadinkes Kota Sukabumi beserta Sekretaris Dinkes dan para kabid, Para Kapusk, serta camat dan pihak sekolah yang akan dikunjungi.

Ketua rombongan dr Bambang mengutarakan tujuan study banding mereka adalah untuk pembelajaran program UKS dan Jamkesda di Kota Sukabumi. Seperti diketahui Kota Sukabumi sudah banyak sekali mendapatkan prestasi dibidang UKS, termasuk SMPN 10 Dan SDN CBM Pakujajar yang akan dikunjungi rombongan study banding. Tahun 2004 SDN CBM Pakujajar menjadi juara 1 Lomba Sekolah Sehat (LSS) nasional, sedangkan SMPN 10 menjadi juara 5 LSS nasional pada tahun 2009.

Sesudah acara penerimaan rombongan langsung berkunjung ke 2 sekolah tujuan, SMPN 10 menjadi tujuan yang terakhir.
Selama kurang lebih 1 jam mereka berkeliling di sekolah tersebut sambil melihat-lihat, mengambil foto dan bertanya kepada KKR (kader Kesehatan Remaja), guru, maupun kepada petugas puskesmas Benteng yang mendampingi tentang kegiatan-kegiatan UKS maupun PKHS (Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat)yang menjadi salah satu unggulan di SMPN 10.
Salah satu hal yang menarik perhatian rombongan adalah kegiatan PKHS di SMPN 10 dilaksanakan melalui kegiatan outbond, di mana siswa mendapatkan pembelajaran tentang PKHS langsung dengan kegiatan praktis sehingga mereka lebih memahami dan dapat mengimplementasikan 10 kompetensi dalam PKHS.

Tepat jam 2 siang rombongan dilepas oleh Camat Warudoyong yang didampingi Kadinkes dan Kepala SMPN 10, mereka pamit untuk melanjutkan perjalanan ke Bandung.
Mudah-mudahan adanya study banding ini membawa manfaat baik bagi rombongan tamu maupun bagi pihak sekolah agar mereka selalu memelihara, mempertahankan dan meningkatkan "kondisi juara" ini terus ke masa yang akan datang....>>by irma

Pakai Antibiotik, Perlukah??


Antibiotik merupakan obat yang sangat dibutuhkan bila seseorang menderita suatu penyakit infeksi kuman yang tidak bisa sembuh secara alamiah. Tidak semua infeksi membutuhkannya, misalkan batuk pilek ringan, tidak memerlukan penggunaan antibiotik.
Sekitar 95% serangan batuk pilek dengan atau tanpa demam disebabkan oleh virus, dan antibiotik tidak dapat membunuh virus. Pemberian antibiotik untuk kasus tersebut justru mungkin akan menimbulkan efek samping yang berbahaya. Padahal penyakit karena virus memang bakal sembuh dalam beberapa hari dengan atau tanpa antibiotik.

Pemakaian antibiotik yang sembrono justru akan menjadi bumerang sebab akan membunuh kuman baik dalam tubuh yang berfungsi menjaga keseimbangan dan menghindarkan kuman jahat menyerang tubuh. Antibiotik yang diberikan dengan membabi buta juga mengurangi kekebalan anak sehingga daya tahannya menurun, akibatnya anak sering jatuh sakit.

Suatu antibiotik tidak dapat membunuh semua kuman, dan berbagai antibiotik mempunyai sifat membunuh hanya terhadap kuman tertentu saja. Jika pemilihannya tidak cocok maka selain tidak akan menyembuhkan penyakit juga malah akan meningkatkan kasus resistensi kuman terhadap antibiotik yang digunakan.

Karena itu antibiotik tidak boleh diberikan secara sembarang, harus tepat sesuai dengan jenis infeksi yang menyerang, dan jangan lupa diminum sampai habis, sampai penyakit benar-benar sembuh, jangan simpan antibiotik untuk digunakan pada kesempatan lain. >>by irma
(Sumber : Health Today Sept.2008)

Sekali lagi Tentang MEROKOK !


Merokok adalah perilaku berisiko yang berdampak buruk terhadap kehamilan, berpengaruh terhadap ibu, janin, dan bayi baru lahir. Nikotin dalam asap rokok dicurigai sebagai neuroteratogen terhadap janin. Dalam tubuh manusia, 80% dari nikotin dimetabolisme menjadi kotinin oleh enzyme CYP2A6, juga mengaktivasi asap rokok prokarsinogen .

Dari studi baik in vitro maupun in vivo dilaporkan bahwa enzim CYP2A6 adalah kelompok sitokhrom P450 yang terlibat pada proses oksidasi nikotin dan kotinin.
Merokok terkait dengan timbulnya kanker paru, leher rahim, esophagus, laring, kandung kemih, pancreas dan usus, bahkan leukemia. Merokok juga dilaporkan merupakan factor resiko utama terhadap timbulnya penyakit vaskuler koroner maupun perifer, stroke dan obstruksi paru kronis.
Resiko kesehatan juga meliputi gangguan pada kehamilan dan terhadap perokok pasif.

Studi di Jepang melaporkan adanya penurunan berat badan bayi dengan ayah perokok, ibu tidak merokok selama hamil rata-rata 33,4 g dibandingkan bayi dari ayah bukan perokok. Bila keduanya merokok maka penurunan berat badan bayi sebesar 66 gr. Selain itu terdapat efek dosis respons dari jumlah rokok yang diisap ayah dengan penurunan berat sebanyak 111g pada bayi yang ayahnya merokok 40 batang atau lebih perhari, dan penurunan sebanyak 88g pada bayi yang ayahnya merokok lebih dari 20 batang perhari.

Mengingat besarnya bahaya merokok perlu adanya larangan merokok di rumah tangga dan penerapan aturan larangan merokok di tempat umum secara ketat, khususnya bagi keluarga yang memiliki bayi dan ibu hamil. >>by irma
(Sumber : Medika No 10 Th XXXIII Okt 2007)